Awas Salah Pilih Jurusan, Bisa Bermasalah! - Long Life Education

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, May 15, 2013

Awas Salah Pilih Jurusan, Bisa Bermasalah!


"Kawan selesai SMA mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa?" Pertanyaan itu yang mungkin sering dialami temen-temen yang baru saja selesai SMA/SMK/MA. Bingung jawabnya? Hehehe ... Kita sering mengalami kendala dalam memutuskan untuk memilih Perguruan Tinggi (PT) mana dan memilih jurusan kuliah apa yang tepat untuk kita karena belum mengetahui bakat dan minat kita sendiri.

Bahkan, enggak sedikit orang yang memilih jurusan kuliah atas dasar ikut-ikutan temannya yang sudah kuliah, karena dorongan dan paksaan orang tua dan juga karena mengikuti pacar. Yang perlu kalian tahu, jika memilih jurusan kuliah tidak sesuai dengan kepribadian, bakat, minat serta potensi diri kita sendiri akan menimbulkan beberapa masalah dalam proses study guys!

Di bawah ini ada beberapa tips supaya kalian gak Salah Jurusan (Kayak lagunya /rif yah). Temen kalian Malia Pusparisa, siswi MA Negeri 1 Kota Bogor, ingin berbgai hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat. Berikut tips memilih jurusan yang tepat versi saya:

1) Mencari informasi secara detail mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya kita punya informasi yang luas dan detail. Mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternatif profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.

2) Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Kita perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak pasti sukses seperti yang diiklankan.

3) Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar.

4) Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya.

Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar atau tidak senang disuruh menghadapi anak murid.

Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.

5) Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita kita. Kita pasti memiliki cita-cita. Jika kita bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya.

Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, kita kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.

6) Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika kita memiliki lebih dari satu alternatif untuk menjaga jika kita tidak masuk di alternatif pertama, maka masih ada kesempatan di alternatif berikutnya. Pemilihan alternatif studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.

7) Lokasi dan Biaya. Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi.

Lalu, bila dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu (freelance) atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana kita. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan kita.

8) Daya Tampung Jurusan atau Peluang Diterima. Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri kita dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Kita bisa stres jika kehendak kita tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya.

Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti UMPTN, SBMPTN, SIMAK dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi kita jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan anda dalam mengukur kemampuan yang kita miliki.

9) Yakinlah dengan pilihanmu, tapi jangan takut bertanya dengan dengan guru atau kakak yang bisa diajak sharing tentang perkuliahan, ini bisa memberikan sugesti kemantapan dalam memilih tempat kuliah.

10) Ketika sudah mantap memilih, yakinlah bahwa itu adalah sebuah usaha, dan jangan putus asa ketika mengalami kegagalan, karena semua sudah kehendak Allah, kita hanya berusaha, dan pasti ada yang lebih baik sedang Allah persiapkan untuk kita.

11) Terakhir, segera lakukan, tetap semangat semoga berhasil, sukses untuk kita semua!
Semoga bermanfaat! (okezone)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih jika Anda bersedia memberikan komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here