اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ، وَنَعُوذُ بِاللهِ تَعَالَى
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ
اللهُ لَهُ نُوْرًا فَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ
خَلْفِهِمْ ذُرِّيَةً ضِعَافًا. (النساء: 9).
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ. وَأَحْيِنَا اَللَّهُمَّ عَلَى سُنَّتِهِ وَأَمِتْنَا عَلَى مِلَّتِهِ. وَبَعْدُ؛
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ. وَأَحْيِنَا اَللَّهُمَّ عَلَى سُنَّتِهِ وَأَمِتْنَا عَلَى مِلَّتِهِ. وَبَعْدُ؛
فيا أيها الحاضرون، اتقوا الله حق
تقاته، إن الله لمع المتقين
Jamaah jama’ah rahimakumullah
Bulan
Mei di negara kita Indonesia merupakan bulan pendidikan. Karena setiap tanggal
2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Masalah pendidikan tentunya
tidak terlepas dengan anak-anak kita sebagai generasi muda penerus perjuangan
orang tua, penerus bangsa dan agama. Maka hal itu mendorong khotib untuk ikut
menyampaikan masalah kepemudaan dan pendidikan.
Hadirin rohimakumullah
Umumnya kebanyakan
orang menginginkan agar
kelak anak-anaknya dapat menjadi anak yang shalih, dan setelah dewasa mereka dapat membalas jasa
kedua orang tuanya. Hal itu sangatlah pantas dan wajar, sebab anak merupakan aset
yang tak ternilai harganya bagi orang tua, bukan hanya di dunia, tapi sampai ke
akhirat kelak. Terkait dengan ini, mari kita simak
kembali sebuah hadits riwahat Muslim berikut ini:
إذَا مَاتَ بْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ
عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ
أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: “Jika wafat anak cucu Adam,
maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang bermanfaat
atau anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)
Dari matan hadits tersebut tampak jelas bahwa salah satu aset
berharga yang hasil investasinya dapat dirasakan selama-lamanya adalah anak
sholeh yang mendoakan orang tuanya. Dan kesholehan
seorang anak bukanlah terjadi secara kebetulan, tapi merupakan hasil dari pendidikan. Baik pendidikan yang
kita berikan di rumah, di sekolah dan lain-lain. Dengan pendidikan yang baik,
tercetaklah genersi muda yang baik dan berkualitas, dengan pemuda yang
berkualitas unggul, berbagai keunggulan di masa mendatang bukanlah sesuatu yang
mustahil untuk diraih dengan gemilang.
Maka dari itu, obsesi para orang tua yang baik haruslah
diiringi dengan usaha nyata dan tepat untuk merealisasikannya. Khotib katakan
dengan usaha yang nyata dan tepat karena sering dijumpai tidak ada keselarasan
antara harapan dengan usaha yang dilakukan. Ingin memiliki generasi penerus
yang unggul, tapi usahanya belum mengarah pada keadaan yang bisa membentuk
watak dan karakter yang baik. Ingin menjadi generasi yang berkualitas, namun
kesungguhan dalam mengikuti program yang mengarah pada perbaikan kualitas masih
kurang. Lebih parah lagi jika menerapkan obsesi yang kurang tepat. Begitu
banyak orang yang berobsesi menjadi artis, bintang iklan, penyanyi terkenal,
atau yang lainnnya. Mereka berpandangan bahwa jika telah menjadi seperti yang
diidamkannya itu, kehidupan akan menjadi lebih baik, padahal belum tentu. Memang
yang tampak dari luar, kehidupan para artis diliputi dengan serba kecukupan,
namun siapa tahu, hatinya kosong dari rasa ketenangan.
Hadirin yang berbahagia, khusunya para generasi muda
Di tangan anda ada harapan, di pundak kalian juga ada tanggung
jawab. Ibarat sebuah bisnis, anda adalah aset yang diharapkan oleh para
investor menjadi aset yang memmpunyai daya solvabilitas dan rentabilitas
yang tinggi. Maksudnya, anda diharapkan
memiliki kemampuan untuk meyelesaikan segala permasalahan umat yang selalu
datang silih berganti. Anda diharapkan memiliki kemampuan untuk mendatangkan
kemajuan dan perbaikan bagi masyarakat, nusa, bangsa, dan agama tentunya.
Ingatlah
firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 9 berikut:
وَلْيَخْشَى
الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهْمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ
فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا
“Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar " (An-Nisa: 9)
Ayat tersebut mengungkapkan secara gamblang bahwa salah satu
yang sangat patut dihawatirkan adalah generasi muda yang lemah, baik lemah iman
mau lemah secara ekonomi. Ini pertanda terciptanya generasi muda yang kuat
merupakan satu keniscayaan demi terwujudnya masa depan yang lebih baik. Untuk merealisasikannya, pendidikan yang baik dan
tepat adalah jawabannya.
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah.
Pendidikan yang baik bukan tercermin pada selembar ijazah
dengan tertuliskan kata LULUS. Pendidikan yang baik juga bukan diukur seberapa
tinggi nilai yang tertera di dalam raport. Tapi pendidikan yang baik tercermin
dari kesatuan antara aspek fisik, intelektual dan spiritual. Ketiganya dicapai
melalui perpaduan indah antara tiga sarana pendidikan yaitu keluarga, sekolah,
dan lingkungan masyarakat. Keluarga yang baik, tempat sekolah yang baik, dan
lingkungan yang baik inilah penghasil generasi muda yang unggul kualitasnya.
Representasi dari ketiganya tidak lain adalah dunia
pesantren. Sebab, kyai, asatidz, dan santri adalah satu keluarga besar yang
hidup bersama dan saling menularkan karakter-karakter yang baik. Dalam
pesantren, proses pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan secara terpadu dan
berkelanjutan. Dan pesantren sekaligus sebagai miniature atau contoh kecil
kehidupan masyarakat yang penuh dengan permasalahan dan cobaan.
Maka, tidaklah salah wahai para
orang tua ketika menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren. Sebab di dalamnya,
trilogi pendidikan tersedia secara padu. Tinggal bagaimana dukungan orang tua
dan kesiapan hati si anak untuk meyerap semua nutrisi nilai-nilai pendidikan
yang tersuguhkan secara prasmanan di dalam lingkungan pesantren. Kesungguhan si
santri di pesantren untuk mengambil sebanyak-banyaknya pelajaran, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Yakinlah bahwa tidak ada kesia-siaan pada semua
yang kalian lihat, kalian dengar, dan kalian rasakan jika berada di lingkungan
pendidikan pesantren.
Jama’ah sholat Jum’at rohimakumullah.
Di akhir khutbah singkat ini, khotib berpesan
kepada para orang tua ciptakanlah suasana yang mendorong pada perbaikan keadaan
para penerus bangsa ini dengan keadaan keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat yang baik.
Untuk para generasi muda, ketahuilah bahwa
salah satu dari beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah saat
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan
kepada Allah.
Dan untuk hadirin semua, kewajiban untuk
berdakwah demi kebaikan umat bukanlah tugas segelintir manusia, melainkan
tanggung jawab kita semua. Tiap individu seharusnya mengambil peran dalam usaha
menyerukan keluhuran ajaran-ajaran Islam ke seluruh lapisan masyarakat.
Tentunya dengan kemampuan dan kapasitas, serta bidangnya masing-masing. Sebab
beramar ma’ruf nahi munkar merupakan keniscayaan bagi kita sebagai umat terbaik
yang diciptakan oleh Allah.
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ... (أل عمران: 110)
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكـُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى
وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِى
هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ
الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ
أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ
أَوْطَانِهِمْ. رَبِّ اجْعَلْنا مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنا،
رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنا وَلِوَالِدَينا
وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
wachhh bolehh tuchhh
ReplyDeletemantapppp